Ekspor Rempah asal Jawa Tengah ke China Melejit di Tengah Badai Corona
Keinginan export pada produk rempah asal Jawa Tengah (Jateng) ke China malah makin naik ditengah-tengah badai epidemi virus Corona (Covid-19) sekarang ini.
Berdasar data Tubuh Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian (Kementan) Semarang, sertifikasi kesehatan untuk export ke China pada Januari sampai 11 April 2020 capai 9 kali dengan volume 118 ton.
Website Resmi Agen Slot terpercaya Di Indonesia Angka itu alami kenaikan relevan dibanding export tahun kemarin. Tertera, selama 2019 cuma ada sekitar 13 kali sertifikasi kesehatan untuk export ke China dengan volume 170 ton.
"Ini yang tetap digelorakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, produk pertanian terutamanya rempah kita diperlukan dunia. Silahkan bergerak bersama-sama menjadi pertanian kita maju bersama-sama," kata Kepala Barantan Ali Jamil dalam pesan tercatatnya, Selasa (14/4/2020).
Tidak cuma China, Ali Jamil menjelaskan, produk rempah asal Jawa Tengah, terutamanya kapulaga masih disukai oleh beberapa negara lain. Diantaranya Vietnam, Hong Kong, Korea Selatan, India, serta Amerika Serikat.
"Untuk catatan, permintaan sertifikasi kesehatan karantina untuk export komoditas ini di tahun 2019 tertera 81 kali pengiriman dengan keseluruhan 1,1 ribu ton ke beberapa negara," tuturnya.
Disamping itu, Kepala Karantina Pertanian Semarang Parlin R Sitanggang mengatakan, sertifikasi kesehatan sub bagian hortikultura pada triwulan I 2020 terlihat bertambah relevan.
Menurut laporannya, ada sekitar 1,7 juta ton beberapa komoditas hortikultura sejumlah Rp 90,9 miliar dikirim ke luar negeri semasa periode Januari sampai Maret 2020. Sesaat pada saat yang serupa 2019 lantas cuma 1,5 juta ton dengan nilai ekonomi Rp 41,9 miliar.
"Produk hortikultura asal Jawa Tengah yang disukai dunia ialah bunga Melati. Sekitar 497,9 ton berharga ekonomi Rp 26,3 miliar sudah masuk pasar Malaysia, Arab Saudi, Singapura, serta Thailand selama saat epidemi ini," katanya.